Pengertian (Konsep Dasar Model, Pendekatan, Metode, Teknik, Taktik dan Strategi Pembelajaran)



Pengertian 

MODEL PEMBELAJARAN adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam tutorial dan unutk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum dan lain-lain (Joyce, 1980 dikutip dalam buku Hamruni, 2009, hlm : 5 ). Setiap model pembelajaran mengarah kepada desain pembelajaran untuk membantu peserta didik. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dalam merancang aktivitas belajar-mengajar.

8 Model- Model Pembelajaran di Abad 21
  1. Discovery learning : Model belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian. Contoh dalam pembelajaran guru menugaskan peserta didik untuk menelusuri faktor penyebab terjadinya banjir di daerah setempat. Peserta didik bekerja secara berkelompok menelurusi informasi dengan mewawancarai penduduk disertai pelacakan informasi di internet (bimbingan disesuaikan tingkatan usia) dan kemudian diminta untuk membuat kesimpulan dilanjutkan presentasi.
  2. Based Learning Project :  model proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu oleh pertanyaan menantang. Contohnya pada peserta didik SMK Kewirausahaan diberikan pertanyaan produk kreatif berbahan lokal seperti apakah yang memiliki nilai tambah secara ekonomis? Peserta didik bisa mengikuti tahapan pembelajaran seperti eksplorasi ide, mengembangkan gagasan, merealisasikan gagasan menjadi prototipe produk, melakukan uji coba produk, dan memasarkan produk. Pada prosesnya peserta didik bisa memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi bagi upaya pengembangan gagasan, membuat sketsa produk menggunakan software tertentu, menguji produk melalui respon pasar dengan google survey dan sebagainya.
  3. Self Directed Learning : Model SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri. Contoh guru bisa membantu peserta didik mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik atau mulai dari kemampuan apa yang ingin dikuasai. Misalnya ingin menguasai cara melukis menggunakan software corel draw maka guru bisa membantupeserta didik merumuskan tujuan-tujuan penting yang dapat membantu mencapai tujuannya. Peserta didik belajar mandiri mengeskplorasi tutorialnya melalui youtube, menerapkan, dan mengevaluasi kemampuannya.
  4. Contextual Learning : Model guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki. Contoh dalam pembelajaran bentuk-bentuk tulang daun guru menugaskan kepada peserta didik secara berkelompok mengeksplorasi melalui internet. Guru menginginkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman bermakna yang mendalam dan dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata. Pada PAUD dan sekolah dasar kelas rendah bisa saja peserta didik belum bisa membedakan secara nyata perbedaan kelenturan dan kekuatan tulang daun dari setiap bentuk yang berbeda, sehingga diperlukan pengalaman langsung.
  5. Role play :  Model belajar peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu. Misalnya seorang guru menggunakan tayangan video dari youtube, peserta didik diminta mencermati alur cerita dan peran dari tokoh-tokoh yang ada kemudian berlatih sesuai tokoh yang diperankan. Pada tataran lebih kompleks membuat cerita sendiri kemudian memperagakannya dengan bermain peran.
  6. Cooperative Learning : Model bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. Peserta didik berkelompok kecil dengan tugas yang sama saling bekerjasama dan membantu untuk mencapai tujuan bersama. 
  7. Colaborative Learning : Model belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif lebih cocok untuk peserta didik yang sudah menjelang dewasa. Kolaborasi bisa dilakukan dengan bantuan teknologi misalnya melalui dialog elektronik, teknologi untuk menengahi dan memonitor interaksi, dimana masing-masing pihak memegang kendali dirinya dalam berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Fasilitasi bisa diberikan oleh guru, ketua kelompok pelatih online maupun mentor.
  8. Small Group Discussion : Model diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yangihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi kelompok kecil bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa karena lebih banyak siswa yang dilibatkan. Jumlah kelompok diskusi antara empat sampai lima orang. Metode diskusi digunakan untuk melatih kecakapan berpikir, kecakapan berkomunikasi, kemampuan kepemimpinan, debat, dan kompromi.


PENDEKATAN adalah titik tolak atau sudut pandang pada pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya masih sangat umum, sehingga dibutuhkan strategi dan metode pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan pendekatan pembelajaran. Roy Killen (1998) mencatat dua pendekatan (teacher-centered-learning and student-centered- learning).

METODE adalah cara-cara menyajikan baha pelajaran pada peserta didik untuk terwujudnya tujuan tertentu, dengan demikian yang dibutuhkan adalah keterampilan yang dimiliki seorang guru dalam memilih metode disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas (dengan faktor pendukung seperti media, lingkungan belajar, dan siswa). Metode mempunyai kedudukan penting dalam komponen strategi pengajaran.

Macam Metode Pembelajaran :
  1. Metode Pembelajaran Demonstrasi.
  2. Metode Pembelajaran Ceramah. 
  3. Metode Pembelajaran Sosiodrama. 
  4. Metode Pembelajaran Diskusi. 
  5. Metode Pembelajaran Permainan (Game Method) 
  6. Metode Pembelajaran Drill
  7. Metode Pembelajaran Kerja Lapangan (Field Work Method) 
  8. Metode Pembelajaran Karya Wisata.

TEKNIK adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode, sehingga teknik dijadikan alat kontrol untuk mengiringi metode dalam teknis penyampaian materi pelajaran. Misalnya seorang guru mengajar pada situasi di siang hari maka metode yang digunakan akan berbeda ketika mengajar dipagi hari.

TAKTIK adalah gaya seseorang dalam melaksanakan teknik atau metode tertentu yang bersifat individual, misalnya ada dua guru yang menggunakan metode yang sama tapi pasti mempunyai gaya mengajar yang berbeda.

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa STRATEGI PEMBELAJARAN yang diterapkan oleh guru tergantung pada pendekatan yang digunakan; sedangkan bagaimana menjalankan strategi dapat diterapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran, guru dapat menentukan teknik yang dianggap relevan dengan metode, dan penggunaan teknik setiap guru memiliki taktik yang berbeda antar guru. (Hamruni, 2009, hlm : 7)

Macam Strategi Pembelajaran : 
  1. Strategi Pembelajaran Ekspositori : Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran di mana guru memiliki peranan yang dominan, sedangkan siswa cenderung menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru. Dalam strategi ini, proses penyampaian materi dilakukan oleh guru secara lisan kepada siswa agar dapat memahami dan menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi pembelajaran ekspositori ini, guru dapat menggunakan buku teks, referensi atau pengalaman pribadi sebagai sumber informasinya. Media lain, seperti video pendidikan dan alat bantu visual (diagram, contoh fisik, gambar, dan peta) juga dapat digunakan untuk mendukung penjelasan materi agar lebih mudah dipahami peserta didik.

  2. Contoh Strategi Pembelajaran Ekspositori
    Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dipelajari dalam mata pelajaran Kimia, tepatnya materi mengenai Larutan Asam dan Basa, serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Setelah itu, guru menjelaskan materi dengan metode pembelajaran, seperti ceramah dan tanya jawab.
    Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi, Bapak/Ibu guru bisa mendemonstrasikan cara membedakan larutan asam dan basa. Misalnya, dengan melakukan percobaan kecil menggunakan media berupa sabun mandi, detergen, dan pembersih lantai sebagai larutan basa, dan buah jeruk, larutan pencuci mata, serta minuman bersoda sebagai larutan asam.
    Setelah menjelaskan dan mendemonstrasikan materi, Bapak/Ibu guru bisa memberikan soal latihan atau post test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dijelaskan.

  3. Strategi pembelajaran inkuiri yaitu strategi pembelajaran yang memberikan ruang pada siswa untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran. Itu artinya, siswa tidak hanya menerima penjelasan saja dari guru, tapi juga berupaya untuk menemukan inti dari materi pelajaran secara mandiri. Adapun tujuan dari strategi pembelajaran ini adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Oleh karena itu, dalam strategi pembelajaran inkuiri ini siswa tidak hanya dituntut agar dapat menguasai materi pelajaran saja, tapi juga dapat menggunakan potensi yang dimilikinya secara maksimal.

  4. Contoh Strategi Pembelajaran Inkuiri
    Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada proses mencari dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Untuk menerapkan strategi pembelajaran ini, Bapak/Ibu guru dapat memberikan gambaran besar masalah lingkungan yang sedang dialami, misalnya masalah limbah.
    Setelah itu, mintalah siswa untuk mengidentifikasi jenis-jenis limbah yang ada, lalu pilih salah satu dari jenis-jenis limbah tersebut untuk dibahas lebih lanjut. Misalnya, siswa memilih limbah cair, maka mereka harus mengidentifikasi penyebab munculnya limbah cair, dampaknya terhadap lingkungan, dan cara mengatasinya.

Komentar

  1. Menurut pendapat saya, sebelum kita melaksanakan suatu proses pembelajaran alangkah baiknya kita menyipakan terlebih dahulu mengenai pendekatan, metode, dan taktik apa yang akan kita gunakan dalam proses belajar mengajar, karena itu termasuk hal yang terpenting dalam proses pembelajaran, dengan kita menyiapkan ketiga hal tersebut dengan matang, maka diharapakan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan materi yang disampaikan bisa tersampaikan dengan maksimal oleh siswa. Setiap guru mempunyai taktik dalam menjalankan metode pembelajaran yang telah ia rancang sehingga akan ada perbedaan antara satu guru dengan guru yang lain dalam mengajar walaupun dengan metode yang sama sekalipun. Untuk itu jadilah guru yang aktif, kreatif dan, inovatif supaya kita bisa meciptakan anak bangsa yang sukses dikemudian hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya mudah2an bermanfaat,.. mohon memberi nama dan NIK ya,..

      Hapus
    2. Nggih pak, Aamin..
      Nama : Artika Kurniasari
      NPM : 18.0405.0009

      Hapus
  2. Terimakasih. sangat bermanfaat.
    Sangat membantu dalam pemahaman mengenai model pembelajaran, pendekatan, metode, teknik, taktik pembelajaran. dengan pemahaman mengenai model pembelajaran, pendekatan, metode , teknik dan taktik pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru untuk mengelola proses pembelajaran sehingga mencapai hasil yang efektif dan efisien. Dengan begitu, siswapun dapat mencapai hasil belajar yang telah ditetapkan.

    BalasHapus
  3. menurut saya sebelum guru memulai proses pembelajaran sebaik guru mempersiapkan terlebih dahulu menengenai pendekatan, metode teknik dan taktik guru tentang apa yang akan guru lakukan disaat proses belajar mengajar karena hal tersebut memang lah harus dipersiapakan oleh seorang guru agar dalam proses pengajaran sudah siap dan terstruktu. karena dengan menyiapkan hal tersebut maka akan menimbulkan kematangan dalam proses mengajar

    BalasHapus
  4. Berarti kita harus memahami model, teknik, pendeketan dan taktik sebelum lebih dalam ke strategi pembelajaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya seharusnya kita bisa memebedakan unutk masing2 kata tersebut guna mempermudah dalam proses penyampaian materi, katena tidak semua strategi atau macam model bisa diterapkan pada semua mata pelajaran,.

      Hapus
  5. Harwati 19.0405.0006

    Terimakasih atas Penjelasannya ,sangat bermanfaat sekali bagi kami terutama untuk saya pribadi.
    Memang kita sebagai calon guru harus mempersiapkan strategi pembelajaran dengan baik,,dari penjelasan di atas bisa kita terapkan dalam mendidik atau mengajar anak untuk mendukung proses pembelajaran anak,sehingga anak tidak akan Jenuh maupun bosan dengan pengajaran yang kita berikan.

    Model pembelajaran yang seperti ini adalah salah satu pedoman kita untuk bisa mengajar dengan cara yang lebih baik untuk membantu peserta didik menerima pembelajaran.
    Dan saya Sangat setuju sekali dengan konsep Pendekatan,metode,teknik dan taktik pembelajaran ini...

    Dengan menggunakan konsep tersebut proses pengajaran dan pembelajaran tertata rapi bahkan memudahkan ,baik untuk guru maupun peserta didik

    BalasHapus
    Balasan
    1. terkadang kita terjebak dalam sebuah definisi, misalnya metode dan strategi yang sama menggunakan kata kunci "CARA" namun perlu disadari bahwa kedunya mempunyai peran yang berbeda dalam penyamapian materi,.

      Hapus
  6. Khoirun Nisa 19.0405.0011

    Dalam masa pandemi, pembelajaran secara daring yang dilakukan oleh guru sekarang ini, kebanyakan sudah tidak lagi menggunakan teknik-teknik yang biasa digunakan saat pembelajaran non pandemi, namun guru menggunakan teknik baru seperti tekhnik pemberian tugas, dan teknik teknik online yang lain...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pembelajaran online tidak bisa dikatakan sebagai model atau metode pembelajaran baru, karena di negara maju pembelajaran online sudah terjadi dan sudah membudaya,. di indonesia karena terdampak pandemik maka pembelajaran online menjadi biang masalah karena tidak ada persiapan apapun.. yang menjadi masalah adalah budaya pembelajaran kita masih mempercayakan guru sebagai orang yang harus berhadapan, berdiri didepan kelas unutk menjelaskan masalah dan materi pelajaran,. ACAPKALI GURU dan PESERTA DIDIK harus 2 objek yang wajib ada dikelas sebagai subjek bernama pendidikan...

      Hapus
    2. Baik pak, Terimakasih...

      Iya, mungkin ini salah satu hikmah pandemi juga njih pak, karena dengan adanya pandemi kita jadi belajar, metode pembelajaran yang sudah diterapkan di luar negeri, yang belum tau sampai kapan pembelajaran tersebut bisa di terapkan di Indonesia.. namun dengan adanya pandemi mau tidak mau, suka tidak suka, kita memang harus belajar Cara pembelajaran di negara negara maju agar kita juga semakin maju..

      Hapus
  7. Menurut saya pendekatan, metode, teknik serta taktik merupakan aspek penting yg harus dimiliki dan dikembangkan oleh guru sebagai strategi untuk kemajuan pendidikan sekolah.
    Seperti yg telah di jelaskan oleh bapak ahwy di blog kemarin tentang jenis-jenis strategi yg bisa kita gunakan, contohnya picture and picture, number head together, jigsaw, make and match, think pair and share, tole playing, grup investigation, talking stick, snowball trowing, mind mapping dan lain sebagainya. Atau bisa juga dg strategi mastery learning dimana itu merupakan belajar tuntas, yg merupakan sebuah pendekatan sistem pengajaran yg mempersyaratkan siswa untuk menguasai secara tuntas setiap unit pembelajaran. Dimana dalam strategi belajar tuntas memiliki beberapa tahap diantaranya adalah:
    1. Orientasi yg merup pengenalan
    2. Penyajian materi (bisa semenarik mungkin)
    3. Latihan terstruktur
    4. Latihan terbimbing
    5. Latihan mandiri

    Dalam pendidikan ini strategi ,model pembelajaran, metode, teknik dan taktik adalah aspek yg sangat penting dalam kemajuan pendidikan di sekolah, jadi sudah semestinya kita selaku pendidik untuk selalu berinovasi dalam mengembangkan strategi dan aspek penting lainnya.
    Farida Uswatun khasanah (19.0405.0009)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk masa pandemi seperti sekarang ini, metode disesuaikan dg kondisi. Seperti metode yg sudah dilakukan contohnya seperti luring, atau model pembelajaran blanded learning dimana kunci sukses dari hal ini Adalah membangun komunikasi antara guru, murid, serta wali murid.

      Hapus
  8. betul sekali mb Farida,. lima aspek yang disampaikan tersebut adalah bagian yang diharapkan pada pembelajaran abad ke-21, apalagi yang berlajar terstruktur dan Terbimbing,. itu yang diharapkan,.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONDITIONAL SENTENCE

PASSIVE VOICE

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN